Hasil: Obat kadaluwarsa di Puskesmas X dan Y sebesar 24% dan 18%, stok mati sebesar 40% dan 20%, tidak ditemukan obat rusak di kedua puskemas. Masalah pengelolaan obat yang dominan terjadi di puskesmas, disebabkan adanya faktor perubahan pola peresepan, tanggal kadaluwarsa yang terlalu pendek dan tidak sesuainya permintaan dengan penerimaan
xco9.